Perancangan data center berangkat dari kebutuhan yang ada, untuk kemudian didefinisikan berbagai perlengkapan IT yang diperlukan beserta pemilihan teknologi berbarengan dengan perencanaan infrastruktur data center yang lain. Ada 4 tier dalam perancangan data center yang setiap tiernya menawarkan tingkat availabilitas yang berbeda disesuaikan dengan kebutuhan suatu data center menurut TIA 942 (Telecommunication Industry Association).
Search This Blog
Wednesday, May 29, 2019
Tuesday, May 28, 2019
Kriteria Data Center
Dalam melakukan perancangan terhadap sebuah data center, harus diperhatikan kedua hal tersebut dengan tujuan mendapatkan data center sesuai dengan kriteria berikut:
- Availability
Data center diciptakan untuk mampu memberikan operasi yang berkelanjutan dan terus-menerus bagi suatu perusahaan baik dalam keadaan normal maupun dalam keadaan terjadinya suatu kerusakan yang berarti atau tidak. Data center harus dibuat sebisa mungkin mendekati zero-failure untuk seluruh komponennya.
- Scalability dan flexibility
Data center harus mampu beradaptasi dengan pertumbuhan kebutuhan yang cepat atau ketika adanya servis baru yang harus disediakan oleh data center tanpa melakukan perubahan yang cukup berarti bagi data center secara keseluruhan.
- Security
Data center menyimpan berbagai aset perusahaan yang berharga, oleh karenanya sistem keamanan dibuat seketat mungkin baik pengamanan secara fisik maupun pengamanan non-fisik.
Sunday, May 26, 2019
Pengertian dan Servis Utama Data Center
DATA CENTER
sumber : https://betanews.com/2019/02/27/data-center-management-qa/ |
Data Center merupakan fasilitas yang digunakan untuk penempatan beberapa kumpulan server atau sistem komputer dan sistem penyimpanan data (storage) yang dikondisikan dengan pengaturan catudaya, pengatur udara, pencegah bahaya kebakaran dan biasanya dilengkapi pula dengan sistem pengamanan fisik.
SERVIS UTAMA DATA CENTER
Servis utama yang secara umum diberikan oleh data center adalah sebagai berikut:
1. Business Continuance Infrastructure (Infrastruktur yang Menjamin Kelangsungan Bisnis)
Aspek-aspek yang mendukung kelangsungan bisnis ketika terjadi suatu kondisi kritis terhadap data center. Aspek-aspek tersebut meliputi kriteria pemilihan lokasi data center, kuantifikasi ruang data center, laying-out ruang dan instalasi data center, sistem elektrik yang dibutuhkan, pengaturan infrastruktur jaringan yang scalable, pengaturan sistem pendingan dan fire suppression.
2. DC Security Infrastructure (Infrastruktur Keamanan Data Center)
Terdiri dari sistem pengamanan fisik dan non-fisik pada data center. Fitur sistem pengamanan fisik meliputi akses user ke data center berupa kunci akses memasuki ruangan (kartu akses atau biometrik) dan segenap petugas keamanan yang mengawasi keadaan data center (baik di dalam maupun di luar), pengamanan fisik juga dapat diterapkan pada seperangkat infrastruktur dengan melakukan penguncian dengan kunci gembok tertentu. Pengamanan non fisik dilakukan terhadap bagian software atau sistem yang berjalan pada perangkat tersebut, antara lain dengan memasang beberapa perangkat lunak keamanan seperti access control list, firewalls, IDSs dan host IDSs, fitur fitur keamanan pada Layer 2 (data link layer) dan Layer 3 (network layer) disertai dengan manajemen keamanan.
3. Application Optimization (Optimasi Aplikasi)
Akan berkaitan dengan layer 4 (transport layer) dan layer 5 (session layer) untuk meningkatkan waktu respon suatu server. Layer 4 adalah layer end-to-end yang paling bawah antara aplikasi sumber dan tujuan, menyediakan end-to-end flow control, end-to-end error detection &correction, dan mungkin juga menyediakan congestion control tambahan. Sedangkan layer 5 menyediakan 11 riteri dialog (siapa yang memiliki giliran berbicara/mengirim data), token management (siapa yang memiliki akses ke resource bersama) serta sinkronisasi data (status terakhir sebelum link putus). Berbagai isu yang terkait dengan hal ini adalah load balancing, caching, dan terminasi SSL, yang bertujuan untuk mengoptimalkan jalannya suatu aplikasi dalam suatu sistem.
4. Infrastruktur IP
Infrastruktur IP menjadi servis utama pada data center. Servis ini disediakan pada layer 2 dan layer 3. Isu yang harus diperhatikan terkait dengan layer 2 adalah hubungan antara server farms dan perangkat layanan, memungkinkan akses media, mendukung sentralisasi yang reliable, loop-free, predictable, dan scalable. Sedangkan pada layer 3, isu yang terkait adalah memungkinkan fastconvergence routed network (seperti dukungan terhadap default gateway). Kemudian juga tersedia layanan tambahan yang disebut Intelligent Network Services, meliputi fitur fitur yang memungkinkan application services network-wide, fitur yang paling umum adalah mengenai QoS (Quality of Services), multicast (memungkinkan kemampuan untuk menangani banyak user secara konkuren), private LANS dan policy-based routing.
5. Media Penyimpanan
Terkait dengan segala infrastruktur penyimpanan. Isu yang diangkat antara lain adalah arsitektur SAN, fibre channel switching, replikasi, backup serta archival.
Gambar berikut menunjukkan servis utama yang disediakan oleh arsitektur Data Center yang saling berkaitan:
gambar 1 . Servis Utama Data Center |
gambar 2 . stakeholder untuk solusi data center |
Berbagai pihak yang ikut terlibat dalam perencanaan dan pembangunan suatu data center, diantaranya adalah:
1. Arsitektur dan para engineer
2. Konsultan (konsultan teknologi dan konsultan bisnis)
3. End user
4. Perusahaan manufaktur/vendor terkait
Perintah Dasar Linux Centos
Assalammu'alaikum
Semua disini pasti udah pada tau Linux CentOS yang gratis ini kaan,, nah sekarang saya akan ngasih sedikit perintah apa saja yang terdapat pada CentOS itu,
Langsung saja yuuuk, Cekidot
1. su – : perintah masuk ke user root
[galih17@localhost~]$ su -
2. Adduser : Untuk membuat user baru
[galih17@localhost~]$ adduser andika17
3. passwd : untuk membuat password di user baru
[galih17@localhost~]$ passwd namauser
4. cat : Untuk membuat file baru
[galih17@localhost~]$ cat>latihan (membuat file baru)
[galih17@localhost~]$ cat latihan (membaca file yang sudah dibuat)
[galih17@localhost~]$ cat>>latihan (menambah isi file yang sudah dibuat)
5. vi : membuat, mengedit file
[galih17@localhost~]$ vi latihan2
lalu akan tampil isi file,
simpan file dan keluar ( tekan :wq ) lalu enter
keluar saja, tanpa menyimpan (tekan :x )
6. ifconfig : Untuk melihat dan mensetting IP kita
[galih17@localhost~]$ ifconfig eth0 ( Melihat IP )
[galih17@localhost~]$ ifconfig eth0 192.168.100.1 ( Mensetting IP )
7. route : Untuk mengetahui ip yang dipakai sbgai gateway
[galih17@localhost~]$ route
8. ping : Untuk Mengetahui jaringan kita
[galih17@localhost~]$ ping 192.168.100.1
9. arp : Untuk menampilkan komputer yang sudah terkoneksi dengan kita
[galih17@localhost~]$ arp
10. init.d : untuk merestart, mengaktifkan dan menonaktifkan jaringan
[galih17@localhost~]$ /etc/init.d/network restart ( merestart jaringan )
[galih17@localhost~]$ /etc/init.d/network start ( mengaktifkan jaringan )
[galih17@localhost~]$ /etc/init.d/network stop ( menonaktifkan jaringan )
11. cd : untuk masuk ke direktori yang kita inginkan
[galih17@localhost~]$ cd /etc
12. cd.. : pindah ke direktori sebelumnya
[galih17@localhost~]$ cd.. ( pindah kederiktori sebelumnya )
[galih17@localhost~]$ cd../../.. ( pindah 3 direktori sebelumnya )
13. chkconfig : update informasi runlevel
[galih17@localhost~]$ chkconfig-level 1.7
14. cp : Untuk mengcopy file
[galih17@localhost~]$ cp latihan1.txt latihan 2.txt
15. dstat : Menampilkan statistik sistem realtime.
[galih17@localhost~]$ dstat-f
16. fdisk : melihat utilitas pasrtisi
[galih17@localhost~]$ fdisk-l
17. groupadd : Membuat group baru
[galih17@localhost~]$ galihgroup $ groupadd
18. grep : Pencarian nama yang sudah terinstall pada sistem
[galih17@localhost~]$ rpm -qa | grep bind
19. ls : Melihat daftar file di deriktori tersebut
[galih17@localhost~]$ ls -l
20. mv : memindahkan file dari direktori ke direktori lain
[galih17@localhost~]$ mv latihan1
21. rm : Menghapus file dan direktori
[galih17@localhost~]$ rm latihan2
[galih17@localhost~]$ rmdir bangbro
22. yum : Perintah untuk interaktif, otomatis update, dan install aplikasi di sitem tersebut
[galih17@localhost~]$ yum install bindchroot
23. mkdir : Membuat direktori baru
[galih17@localhost~]$ mkdir bangbro
Okee broo, makasih yaa sudah berkunjung ke blog ane,, maaf cuma segitu yang bisa ane sampaikan, mohon di share kesini aja apabila ada kekurangan nya broo,,
Ane juga baru belajar dari yang pro, kasih tau temen yang lain kalo ada yang mau belajar Centos, masuk ke blog ane aja ahaha,
sekian makasih
Wassalammu'alaikum
[galih17@localhost~]$ /etc/init.d/network start ( mengaktifkan jaringan )
[galih17@localhost~]$ /etc/init.d/network stop ( menonaktifkan jaringan )
11. cd : untuk masuk ke direktori yang kita inginkan
[galih17@localhost~]$ cd /etc
12. cd.. : pindah ke direktori sebelumnya
[galih17@localhost~]$ cd.. ( pindah kederiktori sebelumnya )
[galih17@localhost~]$ cd../../.. ( pindah 3 direktori sebelumnya )
13. chkconfig : update informasi runlevel
[galih17@localhost~]$ chkconfig-level 1.7
14. cp : Untuk mengcopy file
[galih17@localhost~]$ cp latihan1.txt latihan 2.txt
15. dstat : Menampilkan statistik sistem realtime.
[galih17@localhost~]$ dstat-f
16. fdisk : melihat utilitas pasrtisi
[galih17@localhost~]$ fdisk-l
17. groupadd : Membuat group baru
[galih17@localhost~]$ galihgroup $ groupadd
18. grep : Pencarian nama yang sudah terinstall pada sistem
[galih17@localhost~]$ rpm -qa | grep bind
19. ls : Melihat daftar file di deriktori tersebut
[galih17@localhost~]$ ls -l
20. mv : memindahkan file dari direktori ke direktori lain
[galih17@localhost~]$ mv latihan1
21. rm : Menghapus file dan direktori
[galih17@localhost~]$ rm latihan2
[galih17@localhost~]$ rmdir bangbro
22. yum : Perintah untuk interaktif, otomatis update, dan install aplikasi di sitem tersebut
[galih17@localhost~]$ yum install bindchroot
23. mkdir : Membuat direktori baru
[galih17@localhost~]$ mkdir bangbro
Okee broo, makasih yaa sudah berkunjung ke blog ane,, maaf cuma segitu yang bisa ane sampaikan, mohon di share kesini aja apabila ada kekurangan nya broo,,
Ane juga baru belajar dari yang pro, kasih tau temen yang lain kalo ada yang mau belajar Centos, masuk ke blog ane aja ahaha,
sekian makasih
Wassalammu'alaikum
Matematika Diskrit
1. HIMPUNAN
A. Pengertian Himpunan
Himpunan diperkenalkan oleh George Cantor (1845 – 1918), seorang ahli matematika Jerman. Ia menyatakan bahwa himpunan adalah kumpulan atas objek-objek. Objek tersebut dapat berupa benda abstrak maupun kongkret. Pada dasarnya benda-benda dalam suatu himpunan tidak harus mempunyai kesamaan sifat/karakter atau Himpunan merupakan kumpulan benda-benda atau objek-objek yang didefinisikan dengan jelas.
Anggota atau elemen adalah benda-benda atau objek-objek yang termasuk dalam sebuah himpunan.
Contoh:
Himpunan yang merupakan himpunan: – Himpunan anak yang berusia 12 tahun
– Himpunan bilangan asli genap
– Himpunan pulau-pulau di Indonesia
Himpunan yang bukan merupakan himpunan: – Himpunan anak-anak malas
– Himpunan wanita-wanita cantik
– Himpunan lukisan indah
B. Cara Penulisan Himpunan
Ada empat cara untuk menyatakan suatu himpunan
1) Dengan menyebutkan semua anggotanya (roster) yang diletakkan di dalam sepasang tanda kurung kurawal, dan di antara setiap anggotanya dipisahkan dengan tanda koma. Cara ini disebut juga cara Tabulasi.
Contoh: A = {a, i, u, e, o} B = {Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu}
2) menyebutkan syarat anggota-anggotanya, cara ini disebut juga cara Deskripsi.
Contoh: ambil bilangan asli kurang dari 5
A = bilangan asli kurang dari 5
3) Notasi Pembentuk Himpunan : dengan menuliskan ciri-ciri umum atau sifat-sifat umum (role) dari anggotanya.
Contoh Soal :
A adalah himpunan bilangan asli kurang dari 5
Dengan notasi pembentuk himpunan, di tulis:
{x|x < 5, x bilangan asli }
4) Himpunan juga dapat di sajikan secara grafis.
C. Keanggotaan Himpunan
Himpunan selalu dinyatakan dengan huruf besar,seperti A,B,C,dan seterusnya. Untuk menyatakan anggota suatu himpunan digunakan lambang “Δ (baca: anggota) sedangkan untuk menyatakan bukan anggota suatu himpunan digunakan lambing” Ï” (baca: bukan anggota).
A = {a, b, c} menyatakan bahwa himpunan A anggota-anggotanya adalah a, b, dan c.
Ditulis: a Î A; b Î A; dan c Î A
Bukan keanggotaan suatu himpunan A.
Jika A = {a, b, c} maka d bukan anggota himpunan A.
Ditulis: d Ï A.
Simbol-simbol khusus yang dipakai dalam teori himpunan adalah:
D. Jenis Himpunan
1) Himpunan Bagian (Subset).
Himpunan A dikatakan himpunan bagian (subset) dari himpunan B ditulis A ⊂ B ”, jika setiap anggota A merupakan anggota dari B.
Syarat :
Contoh :
Misal A = { 1,2,3,4,5 } dan B = { 2,4} maka B ⊂ A
Sebab setiap elemen dalam B merupakan elemen dalam A, tetapi tidak sebaliknya.
Penjelasan : Dari definisi diatas himpunan bagian harus mempunyai unsur himpunan A juga merupakan unsur himpunan B.artinya kedua himpunan itu harus saling berkaitan.
2) Himpunan Kosong (Nullset)
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai unsur anggota yang sama - sama sekali.
Syarat :
Himpunan kosong = A atau { }
Himpunan kosong adalah tunggal
Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari setiap himpunan
Perhatikan : himpunan kosong tidak boleh di nyatakan dengan { 0 }.
Sebab : { 0 } ≠ { }
3) Himpunan Semesta
Himpunan semesta biasanya dilambangkan dengan “U” atau “S” (Universum) yang berarti himpunan yang memuat semua anggota yang dibicarakan atau kata lainya himpunan dari objek yang sedang dibicarakan.
Contoh :
4) Himpunan Sama (Equal)
Bila setiap anggota himpunan A juga merupakan anggota himpunan B, begitu pula sebaliknya.di notasikan dengan A=B
Syarat : Dua buah himpunan anggotanya harus sama.
Contoh :
A ={ c,d,e} B={ c,d,e } Maka A = B
Penjelasan : Himpunan equal atau himpunan sama,memiliki dua buah himpunan yang anggotanya sama misalkan anggota himpunan A {c,d,e} maka himpunan B pun akan memiliki anggota yaitu { c,d,e }.
5) Himpunan Lepas
Himpunan lepas adalah suatu himpunan yang anggota-anggotanya tidak ada yang sama.
Contoh C = {1, 3, 5, 7} dan D = {2, 4, 6} Maka himpunan C dan himpunan D saling lepas.
Catatan : Dua himpunan yang tidak kosong dikatakan saling lepas jika kedua himpunan itu tidak mempunyai satu pun anggota yang sama
6) Himpunan Komplemen (Complement set)
Himpunan komplemen dapat di nyatakan dengan notasi AC . Himpunan komplemen jika di misalkan S = {1,2,3,4,5,6,7} dan A = {3,4,5}
maka A ⊂ U.
Himpunan {1,2,6,7} juga merupakan komplemen, jadi AC = {1,2,6,7}. Dengan notasi pembentuk himpunan ditulis :
AC = {x│x Є U, x Є A}
7) Himpunan Ekuivalen (Equal Set)
Himpunan ekuivalen adalah himpunan yang anggotanya sama banyak dengan himpunan lain.
Syarat : Bilangan cardinal dinyatakan dengan notasi n (A) A≈B, dikatakan sederajat atau ekivalen, jika himpunan A ekivalen dengan himpunan B,
Contoh :
A = { w,x,y,z }→n (A) = 4
B = { r,s,t,u } →n (B) = 4
Maka n (A) =n (B) →A≈B
Penjelasan : himpunan ekivalen mempunyai bilangan cardinal dari himpunan tersebut, bila himpunan A beranggotakan 4 karakter maka himpunan B pun beranggotakan 4.
E. Operasi Himpunan
a. Irisan
Notasi : A n B = { x|xÎA dan xÎB }
Contoh :
1. Jika A = {2, 4, 6, 8, 10} dan B = {4, 10, 14, 18}, maka A∈B = {4, 10} 2. Jika A = { 3, 5, 9 } dan B = { -2, 6 }, maka AnB = Æ .
b. Gabungan
Notasi : AÈB = { x|xÎA atau xÎB }
Contoh :
1. Jika A = { 2, 5, 8 } dan B = { 7, 5, 22}, maka AÈB = { 2, 5, 7, 8, 22 }
2. È Æ A = A
c. Komplemen
Notasi : = { x|x Î U, x Ï A }
Contoh : Misalkan U = {1, 2, 3, ..., 9 },
Jika A = {1, 3, 7, 9}, maka Ā = {2, 4, 6, 8} Jika A = { x | x/2 Î P, x< 9 }, maka Ā = { 1, 3, 5, 7, 9 }
contoh :
- A = himpunan semua mobil buatan dalam negeri - B = himpunan semua mobil impor - C = himpunan semua mobil yang dibuat sebelum tahun 1990 - D = himpunan semua mobil yang nilai jualnya kurang dari Rp 100 juta - E = himpunan semua mobil milik mahasiswa universitas tertentu
1. “mobil mahasiswa di universitas ini produksi dalam negeri atau diimpor dari luar negeri” → (E∈A) È (E∈B) atau E∈ (AÈB)
2. “semua mobil produksi dalam negeri yang dibuat sebelum tahun 1990 yang nilai jualnya kurang dari Rp 100 juta” → A∈C∈D
3. “semua mobil impor buatan setelah tahun 1990 mempunyai nilai jual lebih dari Rp 100 juta” →
d. Selisih
Notasi : A – B = { x|x Î A dan x Ï B } = A ∈ Ḃ
Contoh :
1. Jika A = { 1, 2, 3, ..., 10 } danB = { 2, 4, 6, 8, 10 },
maka A – B = { 1, 3, 5, 7, 9 } dan B – A = Æ
2. {1, 3, 5} – {1, 2, 3} = {5}, tetapi {1, 2, 3} – {1, 3, 5} = {2}
F. Prinsip Dualitas
Dalam sistem Aljabar Boolean dengan himpunan S dengan 0, 1 pada S serta operasi (+) dan (.). Ada himpunan S’ dengan mengganti 0 dengan 1, 1 dengan 0, (+) dengan (.), dan (.) dengan (+) berlaku semua aksioma Aljabar Boolean maka S’ disebut Dual dari S.
Teorema
Untuk setiap elemen a pada S berlaku :
1. a + a = a dan a . a = a
2. a + 1 = 1 dan a . 0 = 0
3. a + a.b = a dan a . ( a + b ) = a
4. ( a . b )’ = a’ + b ‘ dan ( a + b )’ = a’ . b ‘
5. 0’ = 1 dan 1’ = 0
Akan dibukti teorema 1 dan 2, pembuktian teorema yang lain dijadikan sebagai latihan
dengan menggunakan aksioma yang berlaku pada sistem Aljabar Boolean
1. a + a = a
Bukti :
a + a = ( a + a ) . 1 identitas (.)
= ( a + a ) . ( a + a’ ) komplemen
= a + ( a . a’ ) distributif
= a + 0 komplemen
= a identitas (+)
Terbukti
a . a = a
Bukti :
a . a = ( a . a ) + 0 identitas (+)
= ( a . a ) + ( a . a’ ) komplemen
= a . ( a + a’ ) distributif
= a . 1 komplemen
= a identitas (.)
Terbukti
Maka a + a = a Dualnya adalah a . a = a
G. Relasi Dan Fungsi Relasi Biner
1. Relasi
Adalah hubungan antara elemen himpunan dengan elemen himpunan yang lain. Cara paling mudah untuk menyatakan hubungan antara elemen 2 himpunan adalah dengan himpunan pasangan terurut. Himpunan pasangan terurut diperoleh dari perkalian kartesian.
Definisi 1:
Perkalian kartesian (Cartesian products) antara himpunan A dan B ditulis: A x B didefinisikan sebagai semua himpunan pasangan terurut dengan komponen pertama adalah anggota himpunan A dan komponen kedua adlah anggota himpunan B.
A x B = { (x,y) / x∈A dan y∈B}
Definisi 2:
Relasi biner R antara A dan B adalah himpunan bagian dari A x B.
A disebut daerah asal dari R (domain) dan B disebut daerah hasil (range) dari R.
Definisi 3:
Relasi pada A adalah relasi dari A ke A.
Contoh:
1.1 Misal A = {1,2,3}, B = {a,b}, maka :
A x B = {(1,a), (1,b), (2,a), (2,b), (3,a), (3,b)}
1.2 Misal P = {2,4,8,9,15}, B = {2,3,4}. Relasi R dari P ke Q didefinisikan sebagai:
(p,q) ∈ R jika p habis dibagi q, maka:
R = {(2,2), (4,2), (8,2), (9,3), (15,3), (4,4), (8,4)}
1.3 Misal R adalah relasi pada A = {2,3,4,8,9} yang didefinisikan oleh (x,y)∈R jika x
adalah factor prima dari y, maka:
R = {(2,2), (2,4), (2,8), (3,3), (3,9)}
H. SIFAT – SIFAT RELASI BINER
1. REFLEKSIF
Relasi R pada himpunan A disebut refleksif jika (a,a) ∈ R untuk setiap a∈A.
Contoh: Misal A = {1,2,3,4} dan relasi R dibawah ini didefinisikan pada A, maka
a. R = {(1,1), (1,3), (2,1), (2,2), (3,3),(4,2), (4,3),(4,4)} bersifat refleksif.
b. R = {(1.1),(2,2),(2,3),(4,2),(4,3),(4,4)} bukan relasi refleksif karena (3,3)∉R.
2. SIMETRIS
Relasi R pada himpunan A disebut simetris jika (a,b) ∈ R maka (b,a)∈R untuk setiap a,b∈A.
Contoh:
R = {(1,1),(1,2),(2,1),(2,2),(2,4),(4,2),(4,4)}
3. TRANSITIF
Relasi R pada himpunan A disebut Transitif jika (a,b) ∈ R dan (b,c)∈R maka (a,c)∈R untuk setiap a,b,c∈A.
Contoh:
a. R = {(2,1),(3,1),(3,2),(4,1),(4,2),(4,3)}
b. Relasi habis dibagi pada bilangan bulat positif.
RELASI N – ARAY
Adalah relasi yang menghubungkan lebih dari 2 himpunan. Relasi n-ary mempunyai terapan penting dalam basis data.
Contoh: Misal
NIM = {13598011,13598014,13598015,13598019,13598021,13598025}
Nama = {Amir, Santi, Irawan, Ahmad, Cecep, Hamdan}
MatKul = { Matematika Diskrit, Algoritma,Struktur Data, Arsitektur Komputer}
Nilai = {A,B,C,D,E}
Relasi MHS terdiri dari n-tuple (NIM,Nama, MatKul,Nilai} yang disajikan dalam table berikut:
Basis data (Database) adalah kumpulan table. Salah satu model basis data adalah model basisdata relasional. Pada basisdata relasional satu tabel menyatakan satu relasi. Setiap kolom pada table disebut atribut. Setiap tabel pada basisdata diimplementasikan secara fisik sebagai sebuah file. Satu baris pada tabel disebut record dan setiap atribut menyatakan sebuah field.
A. Pengertian Himpunan
Himpunan diperkenalkan oleh George Cantor (1845 – 1918), seorang ahli matematika Jerman. Ia menyatakan bahwa himpunan adalah kumpulan atas objek-objek. Objek tersebut dapat berupa benda abstrak maupun kongkret. Pada dasarnya benda-benda dalam suatu himpunan tidak harus mempunyai kesamaan sifat/karakter atau Himpunan merupakan kumpulan benda-benda atau objek-objek yang didefinisikan dengan jelas.
Anggota atau elemen adalah benda-benda atau objek-objek yang termasuk dalam sebuah himpunan.
Contoh:
Himpunan yang merupakan himpunan: – Himpunan anak yang berusia 12 tahun
– Himpunan bilangan asli genap
– Himpunan pulau-pulau di Indonesia
Himpunan yang bukan merupakan himpunan: – Himpunan anak-anak malas
– Himpunan wanita-wanita cantik
– Himpunan lukisan indah
B. Cara Penulisan Himpunan
Ada empat cara untuk menyatakan suatu himpunan
1) Dengan menyebutkan semua anggotanya (roster) yang diletakkan di dalam sepasang tanda kurung kurawal, dan di antara setiap anggotanya dipisahkan dengan tanda koma. Cara ini disebut juga cara Tabulasi.
Contoh: A = {a, i, u, e, o} B = {Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu}
2) menyebutkan syarat anggota-anggotanya, cara ini disebut juga cara Deskripsi.
Contoh: ambil bilangan asli kurang dari 5
A = bilangan asli kurang dari 5
3) Notasi Pembentuk Himpunan : dengan menuliskan ciri-ciri umum atau sifat-sifat umum (role) dari anggotanya.
Contoh Soal :
A adalah himpunan bilangan asli kurang dari 5
Dengan notasi pembentuk himpunan, di tulis:
{x|x < 5, x bilangan asli }
4) Himpunan juga dapat di sajikan secara grafis.
Contoh :
C. Keanggotaan Himpunan
Himpunan selalu dinyatakan dengan huruf besar,seperti A,B,C,dan seterusnya. Untuk menyatakan anggota suatu himpunan digunakan lambang “Δ (baca: anggota) sedangkan untuk menyatakan bukan anggota suatu himpunan digunakan lambing” Ï” (baca: bukan anggota).
A = {a, b, c} menyatakan bahwa himpunan A anggota-anggotanya adalah a, b, dan c.
Ditulis: a Î A; b Î A; dan c Î A
Bukan keanggotaan suatu himpunan A.
Jika A = {a, b, c} maka d bukan anggota himpunan A.
Ditulis: d Ï A.
Simbol-simbol khusus yang dipakai dalam teori himpunan adalah:
v Banyaknya anggota himpunan
Banyaknya unsur dari suatu himpunan disebut bilangan cardinal dari himpunan tersebut │A│dibaca “banyaknya anggota himpunan A, kardinal (A).
Contoh :
A = { 1,2,3,4,5}
│A│ = 5
D. Jenis Himpunan
1) Himpunan Bagian (Subset).
Himpunan A dikatakan himpunan bagian (subset) dari himpunan B ditulis A ⊂ B ”, jika setiap anggota A merupakan anggota dari B.
Syarat :
Contoh :
Misal A = { 1,2,3,4,5 } dan B = { 2,4} maka B ⊂ A
Sebab setiap elemen dalam B merupakan elemen dalam A, tetapi tidak sebaliknya.
Penjelasan : Dari definisi diatas himpunan bagian harus mempunyai unsur himpunan A juga merupakan unsur himpunan B.artinya kedua himpunan itu harus saling berkaitan.
2) Himpunan Kosong (Nullset)
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai unsur anggota yang sama - sama sekali.
Syarat :
Himpunan kosong = A atau { }
Himpunan kosong adalah tunggal
Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari setiap himpunan
Perhatikan : himpunan kosong tidak boleh di nyatakan dengan { 0 }.
Sebab : { 0 } ≠ { }
Contoh : A = {x Î R |x2 + 4 = 0}
Dalam hal ini jelas tidak ada harimau yang hidup di air maka A = ø
Penjelasan : dari definisi diatas himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai satupun anggota, dan biasanya himpunan kosong dinotasikan dengan huruf yunani ø (phi).
3) Himpunan Semesta
Himpunan semesta biasanya dilambangkan dengan “U” atau “S” (Universum) yang berarti himpunan yang memuat semua anggota yang dibicarakan atau kata lainya himpunan dari objek yang sedang dibicarakan.
Contoh :
a. Apabila kita membicarakan himpunan A {2,3,5,7} maka yang dapat menjadi himpunan semesta adalah:
U = himpunan bilangan cacah
4) Himpunan Sama (Equal)
Bila setiap anggota himpunan A juga merupakan anggota himpunan B, begitu pula sebaliknya.di notasikan dengan A=B
Syarat : Dua buah himpunan anggotanya harus sama.
Contoh :
A ={ c,d,e} B={ c,d,e } Maka A = B
Penjelasan : Himpunan equal atau himpunan sama,memiliki dua buah himpunan yang anggotanya sama misalkan anggota himpunan A {c,d,e} maka himpunan B pun akan memiliki anggota yaitu { c,d,e }.
5) Himpunan Lepas
Himpunan lepas adalah suatu himpunan yang anggota-anggotanya tidak ada yang sama.
Contoh C = {1, 3, 5, 7} dan D = {2, 4, 6} Maka himpunan C dan himpunan D saling lepas.
Catatan : Dua himpunan yang tidak kosong dikatakan saling lepas jika kedua himpunan itu tidak mempunyai satu pun anggota yang sama
6) Himpunan Komplemen (Complement set)
Himpunan komplemen dapat di nyatakan dengan notasi AC . Himpunan komplemen jika di misalkan S = {1,2,3,4,5,6,7} dan A = {3,4,5}
maka A ⊂ U.
Himpunan {1,2,6,7} juga merupakan komplemen, jadi AC = {1,2,6,7}. Dengan notasi pembentuk himpunan ditulis :
AC = {x│x Є U, x Є A}
7) Himpunan Ekuivalen (Equal Set)
Himpunan ekuivalen adalah himpunan yang anggotanya sama banyak dengan himpunan lain.
Syarat : Bilangan cardinal dinyatakan dengan notasi n (A) A≈B, dikatakan sederajat atau ekivalen, jika himpunan A ekivalen dengan himpunan B,
Contoh :
A = { w,x,y,z }→n (A) = 4
B = { r,s,t,u } →n (B) = 4
Maka n (A) =n (B) →A≈B
Penjelasan : himpunan ekivalen mempunyai bilangan cardinal dari himpunan tersebut, bila himpunan A beranggotakan 4 karakter maka himpunan B pun beranggotakan 4.
E. Operasi Himpunan
a. Irisan
Notasi : A n B = { x|xÎA dan xÎB }
1. Jika A = {2, 4, 6, 8, 10} dan B = {4, 10, 14, 18}, maka A∈B = {4, 10} 2. Jika A = { 3, 5, 9 } dan B = { -2, 6 }, maka AnB = Æ .
b. Gabungan
Notasi : AÈB = { x|xÎA atau xÎB }
Contoh :
1. Jika A = { 2, 5, 8 } dan B = { 7, 5, 22}, maka AÈB = { 2, 5, 7, 8, 22 }
2. È Æ A = A
c. Komplemen
Notasi : = { x|x Î U, x Ï A }
Contoh : Misalkan U = {1, 2, 3, ..., 9 },
Jika A = {1, 3, 7, 9}, maka Ā = {2, 4, 6, 8} Jika A = { x | x/2 Î P, x< 9 }, maka Ā = { 1, 3, 5, 7, 9 }
contoh :
- A = himpunan semua mobil buatan dalam negeri - B = himpunan semua mobil impor - C = himpunan semua mobil yang dibuat sebelum tahun 1990 - D = himpunan semua mobil yang nilai jualnya kurang dari Rp 100 juta - E = himpunan semua mobil milik mahasiswa universitas tertentu
1. “mobil mahasiswa di universitas ini produksi dalam negeri atau diimpor dari luar negeri” → (E∈A) È (E∈B) atau E∈ (AÈB)
2. “semua mobil produksi dalam negeri yang dibuat sebelum tahun 1990 yang nilai jualnya kurang dari Rp 100 juta” → A∈C∈D
3. “semua mobil impor buatan setelah tahun 1990 mempunyai nilai jual lebih dari Rp 100 juta” →
d. Selisih
Notasi : A – B = { x|x Î A dan x Ï B } = A ∈ Ḃ
Contoh :
1. Jika A = { 1, 2, 3, ..., 10 } danB = { 2, 4, 6, 8, 10 },
maka A – B = { 1, 3, 5, 7, 9 } dan B – A = Æ
2. {1, 3, 5} – {1, 2, 3} = {5}, tetapi {1, 2, 3} – {1, 3, 5} = {2}
F. Prinsip Dualitas
Dalam sistem Aljabar Boolean dengan himpunan S dengan 0, 1 pada S serta operasi (+) dan (.). Ada himpunan S’ dengan mengganti 0 dengan 1, 1 dengan 0, (+) dengan (.), dan (.) dengan (+) berlaku semua aksioma Aljabar Boolean maka S’ disebut Dual dari S.
Teorema
Untuk setiap elemen a pada S berlaku :
1. a + a = a dan a . a = a
2. a + 1 = 1 dan a . 0 = 0
3. a + a.b = a dan a . ( a + b ) = a
4. ( a . b )’ = a’ + b ‘ dan ( a + b )’ = a’ . b ‘
5. 0’ = 1 dan 1’ = 0
Akan dibukti teorema 1 dan 2, pembuktian teorema yang lain dijadikan sebagai latihan
dengan menggunakan aksioma yang berlaku pada sistem Aljabar Boolean
1. a + a = a
Bukti :
a + a = ( a + a ) . 1 identitas (.)
= ( a + a ) . ( a + a’ ) komplemen
= a + ( a . a’ ) distributif
= a + 0 komplemen
= a identitas (+)
Terbukti
a . a = a
Bukti :
a . a = ( a . a ) + 0 identitas (+)
= ( a . a ) + ( a . a’ ) komplemen
= a . ( a + a’ ) distributif
= a . 1 komplemen
= a identitas (.)
Terbukti
Maka a + a = a Dualnya adalah a . a = a
G. Relasi Dan Fungsi Relasi Biner
1. Relasi
Adalah hubungan antara elemen himpunan dengan elemen himpunan yang lain. Cara paling mudah untuk menyatakan hubungan antara elemen 2 himpunan adalah dengan himpunan pasangan terurut. Himpunan pasangan terurut diperoleh dari perkalian kartesian.
Definisi 1:
Perkalian kartesian (Cartesian products) antara himpunan A dan B ditulis: A x B didefinisikan sebagai semua himpunan pasangan terurut dengan komponen pertama adalah anggota himpunan A dan komponen kedua adlah anggota himpunan B.
A x B = { (x,y) / x∈A dan y∈B}
Definisi 2:
Relasi biner R antara A dan B adalah himpunan bagian dari A x B.
A disebut daerah asal dari R (domain) dan B disebut daerah hasil (range) dari R.
Definisi 3:
Relasi pada A adalah relasi dari A ke A.
Contoh:
1.1 Misal A = {1,2,3}, B = {a,b}, maka :
A x B = {(1,a), (1,b), (2,a), (2,b), (3,a), (3,b)}
1.2 Misal P = {2,4,8,9,15}, B = {2,3,4}. Relasi R dari P ke Q didefinisikan sebagai:
(p,q) ∈ R jika p habis dibagi q, maka:
R = {(2,2), (4,2), (8,2), (9,3), (15,3), (4,4), (8,4)}
1.3 Misal R adalah relasi pada A = {2,3,4,8,9} yang didefinisikan oleh (x,y)∈R jika x
adalah factor prima dari y, maka:
R = {(2,2), (2,4), (2,8), (3,3), (3,9)}
H. SIFAT – SIFAT RELASI BINER
1. REFLEKSIF
Relasi R pada himpunan A disebut refleksif jika (a,a) ∈ R untuk setiap a∈A.
Contoh: Misal A = {1,2,3,4} dan relasi R dibawah ini didefinisikan pada A, maka
a. R = {(1,1), (1,3), (2,1), (2,2), (3,3),(4,2), (4,3),(4,4)} bersifat refleksif.
b. R = {(1.1),(2,2),(2,3),(4,2),(4,3),(4,4)} bukan relasi refleksif karena (3,3)∉R.
2. SIMETRIS
Relasi R pada himpunan A disebut simetris jika (a,b) ∈ R maka (b,a)∈R untuk setiap a,b∈A.
Contoh:
R = {(1,1),(1,2),(2,1),(2,2),(2,4),(4,2),(4,4)}
3. TRANSITIF
Relasi R pada himpunan A disebut Transitif jika (a,b) ∈ R dan (b,c)∈R maka (a,c)∈R untuk setiap a,b,c∈A.
Contoh:
a. R = {(2,1),(3,1),(3,2),(4,1),(4,2),(4,3)}
b. Relasi habis dibagi pada bilangan bulat positif.
RELASI N – ARAY
Adalah relasi yang menghubungkan lebih dari 2 himpunan. Relasi n-ary mempunyai terapan penting dalam basis data.
Contoh: Misal
NIM = {13598011,13598014,13598015,13598019,13598021,13598025}
Nama = {Amir, Santi, Irawan, Ahmad, Cecep, Hamdan}
MatKul = { Matematika Diskrit, Algoritma,Struktur Data, Arsitektur Komputer}
Nilai = {A,B,C,D,E}
Relasi MHS terdiri dari n-tuple (NIM,Nama, MatKul,Nilai} yang disajikan dalam table berikut:
Basis data (Database) adalah kumpulan table. Salah satu model basis data adalah model basisdata relasional. Pada basisdata relasional satu tabel menyatakan satu relasi. Setiap kolom pada table disebut atribut. Setiap tabel pada basisdata diimplementasikan secara fisik sebagai sebuah file. Satu baris pada tabel disebut record dan setiap atribut menyatakan sebuah field.
Subscribe to:
Posts (Atom)