Search This Blog

Tuesday, April 10, 2018

ASK, AFK, PSK

Amplitudo Shift Keying (ASK)


suatu bentuk modulasi yang mewakili data digital sebagai variasi amplitudo dari gelombang pembawa. Amplitudo dari sinyal carrieranalog bervariasi sesuai dengan aliran bit (modulasi sinyal), menjaga frekuensi dan fase konstan. Tingkat amplitudo dapat digunakan untuk mewakili logika 0 dan 1.ASK (Amplitude Shift Keying) merupakan suatu modulasi di mana logika 1 diwakili dengan adanya sinyal dan logika 0 diwakili dengan adanya kondisi tanpa sinyal.

Hasil dari gelombang termodulasi yang terdiri atas :
  • pulsa-pulsa RF =  pulsa-pulsa RF atau pulsa dengan level tertentu, yang mewakili bilangan biner 1,
  • spasi = spasi, yang mewakili biner 0. Amplitudo Shift Keying disebut juga On-Off Keying (OOK). Kondisi on menyatakan kode 1, sedangkan kondisi off mewakili kode 0.

Modulasi ASK,

Amplitudo carrier tersaklar ON dan OFF sesuai dengan kecepatan sinyal pemodulasi. Sinyal direpresentasikan dalam dua kondisi perubahan amplitudo gelombang pembawa, yaitu logika “1” dan “0”. Logika “1”direpresentasikan dengan status “ON” (ada gelombang pembawa) sedangkan logika “0” direpresentasikan dengan status “OFF” (tidak ada gelombang pembawa). Dari dua kondisi tersebut, maka didapatkan sebuah sinyal yang termodulasi ASK.Sifat dari ASK antara lain


Sifat dari ASK antara lain
  • Rentan Untuk Pergantian tiba - tiba
  • Tidak Efesien
  • Gelombang sampai dengan 1200 bps pada voice grade line
  • Di gunakan pada fiber optic
Kesimpulan
  1. Amplitudo Shift Keying merupakan modulasi digital yang mengubah parameter amplitudo sinyal pembawa sesuai dengan perubahan sinyal informasi yang berupa sinyal digital. 
  2. Pada Amplitudo Shift Keying biner disebut juga on-off keying, pada kondiso on berupa pulsa-pulsa RF yang mewakili biner 1 dan pada kondisi off berupa spasi yang mewakili biner o.


Pheasing Shift Keying (PSK)

Phase Shift Keying (PSK) atau pengiriman sinyal melalui pergeseran fasa. Metoda ini merupakan suatu bentukug modulasi fasa yang memungkinkan fungsi pemodulasi fasa gelombang termodulasi di antara nilai-nilai diskrit yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam proses modulasi ini fasa dari frekuensi gelombang pembawa berubah-ubah sesuai denganperubahan status sinyal informasi digital.Sudut fasa harus mempunyai acuan kepada pemancar dan penerima. Akibatnya, sangat diperlukan stabilitas frekuensi pada pesawat penerima. Guna memudahkan untuk memperoleh stabilitas pada penerima, kadang-kadang dipakai suatu teknik yang koheren dengan PSK yang berbeda-beda. Hubungan antara dua sudut fasa yang dikirim digunakan untuk memelihara stabilitas. Dalam keadaan seperti ini , fasa yang ada dapat dideteksi bila fasa sebelumnya telah diketahui. Hasil dari perbandingan ini dipakai sebagai patokan (referensi).

  • Untuk transmisi data atau sinyal Digital dengan kecepatan tinggi, lebih efisien dipilih sistem modulasi PSK
lebih efisien dipilih sistem modulasi PSK. PSK digunakan suatu jumlah terbatas berdasarkan fase.merupakan skema modulasi digital modulation yang memberikan data dengan mengubah, atau memodulasi, fase sinyal referensi (gelombang karier).


  • Fase diubah mewakili sinyal data. Ada dua cara dasar menggunakan fase sinyal
- Dengan melihat fase itu sendiri sebagai pengubah informasi, dimanan demodulator harus memiliki sinyal referensi untuk membandingkan perlawanan fase dari sinyal yang diterima.
- Dengan melihat perubahan fase sebagai informasi pengubah skema diferensial, beberapa tidak membutuhkan karier referensi.

Perbedaan Modul Analog dan Modul Digital

  • Modulasi analog



Pada modulasi analog, sinyal informasinya berbentuk analog dan sinyal pembawanya analog.

  • Modulasi Digital


Sedangkan pada modulasi digital, sinyal informasinya berbentuk digital dan sinyal pembawanya analog


Contoh Modulasi Analog dan Modulasi Digital



  • Modulasi Sinyal Analog
Contoh modulasi sinyal analog adalah Frequency Modulation (FM), Amplitude Modulation (AM) dan Pulse Amplitude Modulation (PAM).

  • Modulasi sinyal digital
Contoh : Amplitude Shift Keying (ASK), Phase Shift Keying (PSK), dan Frequency Shift Keying (FSK).


Keuntungan dan Kerugian Komunikasi Digital

A. Keuntungan komunikasi digital :
  • Error hampir selalu dapat dikoreksi. 
  • Mudah menampilkan manipulasi sinyal (seperti encryption). 
  • Range dinamis yang lebih besar (perbedaan nilai terendah terhadap tertinggi dapat dimungkinkan. 

B. Kerugian Komunikasi Digital :
  • Biasanya memerlukan bandwidth yang lebih besar. 
  • Memerlukan sinkronisasi. 

Kesimpulan

Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Modulasi merupakan proses pencampuran dua sinyal menjadi satu sinyal. Biasanya sinyal yang dicampur adalah sinyal berfrekuensi tinggi dan sinyal berfrekuensi rendah. Dengan memanfaatkan karakteristik masing-masing sinyal, maka modulasi dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal informasi pada daerah yang luas atau jauh. Sebagai contoh Sinyal informasi (suara, gambar, data), agar dapat dikirim ke tempat lain, sinyal tersebut harus ditumpangkan pada sinyal lain.




Frekuensi Shift Keying ( FSK ).


suatu bentuk modulasi yang memungkinkan gelombang modulasi menggeser frekuensi output gelombang pembawa. Pergeseran ini terjadi antara harga-harga yang telah ditentukan semula dengan gelombang output yang tidak mempunyai fase terputus-putus. Dalam proses modulasi ini besarnya frekuensi gelombang pembawa berubah-ubah sesuai dengan perubahan ada atau tidak adanya sinyal informasi digital


  • Blok diagram pembangkitan ( modulator ) FSK :


Pembangkitan FSK terdiri dari 2 osilator lokal yang mempunyai frekuensi berbeda , yaitu f1 dan f2 . Apabila masukan diberi logika 1 , maka osilator dengan frekuensi f1 akan on , dan osilator f2 off. Sebaliknya apabila masukan diberi logika 0 , dengan rangkaian pembalik osilator dengan frekuensi f2 akan on, dan osilator dengan frekuensi f1 off. Jadi pada keadaan ini modulator FSK menghasilkan frekuensi f2 .


DEMODULASI FSK
Demodulasi adalah proses merubah gelombang termodulasi untuk memperoleh sinyal informasi.

Modulasi FSK antara lain :

Coherent Frequency Shift Keying ( CFSK ).



Proses pendemodulasian sinyal CFSK yaitu dengan cara mengalikan sinyal yang datang dengan frekuensi acuan yang dibangkitkan secara lokal pada penerima.



Non Coherent Frequency Shift Keying :




Pendemodulasian NCFSK merupakan sistem pendemodulasian dengan mendeteksi frekuensi sinyal termodulasi


Kesimpulan

Modulasi FSK banyak digunakan karena mempunyai selubung ( envelope ) yang tetap sehingga isyarat dapat diolah dalam penguat kelas - C dan pendeteksian dapat dilakukan dalam taraf yang amat rendah. 


Monday, April 9, 2018

Teknik Komunikasi Data Digital

Sinkronisasi :
  • Adalah satu kunci kerja dari komunikasi data.
  • Transmiter mengirimkan pesan 1 bit pada satu saat melalui medium ke receiver.
  • Receiver harus menandai awal dan akhir blok dari bit, juga harus diketahui durasi untuk
  • masing-masing bit sehingga dapat sample lajur dari timing untuk membaca masing-masing bit (merupakan tugas dari timming).
  • Contoh : jika ada perbedaan misalkan 1 % (clock receiver 1% lebih lambat atau lebih cepat daripada clock transmitter ), maka pada pensamplingan pertama akan meleset dari tengah bit dan setelah jumlah waktu tertentu,akan mengalami error.
Sinkronisasi :

        1. Asynchronous

Untuk mencegah problem timming dengan tidak mengirim aliran bit panjang yang tidak putus putusnya. Bit-bit dikirim per-karakter pada setiap waktu yang mana masing-masing karakter mempunyai panjang 5-8 bit. Timing atau synchronisasi harus dipertahankan antara tiap karakter; receiver mempunyai kesempatan untuk men-synchron-kan awal dari tiap karakter baru.

Keterangan gambar 4.1 :
  •  Idle (biasanya =’1’) jika tidak ada karakter yang ditransmisikan dan start bit = “0”, sedangkan jumlah karakter yang ditransmisikan antara 5-8 bit. 
  • Bit paritas digunakan untuk mendeteksi error, diatur oleh pengirim agar jumlah total ‘1’ termasuk bit paritas adalah genap, dan stop bit = ‘1’, yang panjangnya 1; 1,5; 2 kali durasi bit pada umumnya
  • Komunikasi asinkron adalah sederhana dan murah, tetapi memerlukan overhead dari 2 ke 3 bit per karakter, prosentasi overhead dapat dikurangi dengan mengirimkan blok-blok bit besar antara bit start dan bit stop
  • Contoh : akan dikirimkan data ASCII ABC dengan A = 41H, B = 42H dan C = 43H tanpa paritas, maka :
A = 0100 00012                                      invert kode ASCII 7 bit
100 00012
B = 0100 00102                                       invert kode ASCII 7 bit
010 00012
C = 0100 00112                                       invert kode ASCII 7 bit
110 00012

Gambar 4.1. Transmisi Asynchronous


Datanya terdiri dari kode ASCII 7 bit dan bit stop, maka :

Kode 7 bit memakai panjang 1 bit untuk bit start dan 1 bit untuk bit stop, maka overheadnya 2 / 9 = 0,22.



      2. Synchronous / timing



  • Efisien, karena blok-blok karakter / bit-bit ditransmisikan tanpa kode start dan stop, tetapi tiap blok blok dimulai dengan suatu pola preamble bit dan diakhiri dengan pola postamble bit. Pola-pola ini adalah kontrol informasi.
  •  Waktu kedatangan dan keberangkatan untuk masing-masing bit dapat diramalkan.
  •  Frame adalah data plus kontrol informasi. Format framenya tergantung dari metode transmisi, yaitu 
          - Transmisi orientasi karakter
 > Blok-blok data dikerjakan sebagai barisan karakter (biasanya 8 bit karakter ), frame dimulai dengan 1 atau lebih karakter sinkronisasi. Karakter  sinkronisasi biasanya disebut dengan “SYN” yang merupakan bit pattern unik sinyal yang diterima penerima permulaan dari blok.


> Penerima kemudian merubah blok-blok data yang datang oleh karakter SYN dan menerima data sampai karakter postamble (informasi yang terletak pada bagian belakang blok data yang dikirimkan) terlihat dan begitu seterusnya .


           - Transmisi bit.
> Blok-blok data dikerjakan sebagai barisan bit-bit, tidak ada data maupun informasi kontrol diperlukan untuk menginterprestasikan dalam satuan karakter 8 bit
> Pada awal terdapat flag, begitu juga pada akhir yang panjangnya 8 bit yang berguna sebagai awal dan akhir untuk penerima

Perbandingan asinkron dan sinkron
  •  Untuk blok-blok data yang cukup besar, transmisi sinkronisasi jauh lebih efisien dari pada asinkron. Transmisi asinkron memerlukan overhead 20 % atau lebih. 
  •  Bila menggunakan transmisi sinkron biasanya lebih kecil dari 1000 bit, yang mengandung 48 bit kontrol informasi  (termasuk flag ), maka untuk pesan 1000 bit, overheadnya adalah 48 / 1048 X 100% = 4.6%

Urutan pengerjaan sinkronisasi yaitu :
1. Sinkronisasi bit
Ditandai awal & akhir untuk masing-masing bit
2. Sinkronisasi karakter / kata
Ditandai awal dan akhir untuk masing-masing karakter / satuan kecil lainnya dari data
3. Sinkronisasi blok / pesan
Ditandai awal dan akhir dari satuan besar data. Dan untuk pesan yang besar, dibagi-bagi menjadi beberapa blok kemudian baru dikirimkan pengurutan blok-blok yang telah dibagi tersebut adalah tugas dari timming. Sedangkan pengaturan level sinyal adalah tugas dari sintax dan untuk melihat arti dari pesan adalah tugas dari semantik.

Deteksi error dengan Redundansi, yaitu data tambahan yang  tidak ada hubungannya dengan isi informasi yang dikirimkan, berupa bit pariti. Berfungsi menunjukkan ada tidaknya  kesalahan data. Yaitu dengan mendeteksi  dan  mengoreksi kesalahan  yang terjadi. Makin banyak redundansi makin  baik  deteksi errornya. Akibatnya  makin rendah  troughput dari data yang  berguna.

Troughput adalah perbandingan antara data yang berguna  dengan data keseluruhan. Banyaknya
tambahan  pada redundansi sampai 100% dari jumlah bit data.
Teknik mendeteksi error : 
Teknik deteksi error menggunakan errordetecting-code, yaitu tambahan bit yang ditambah oleh transmitter. Dihitung sebagai suatu fungsi dari transmisi bit-bit lain. Pada receiver dilakukan
perhitungan yang sama dan membandingkan kedua hasil tersebut, dan bila tidak cocok maka berarti terjadi deteksi error. Dan Apabila sebuah frame ditransmisikan ada 3 kemungkinan klas yang dapat didefinisikan pada penerima, yaitu :

Sistem Komunikasi


Sistem Komunikasi membutuhkan medium sebagai pembawa sinyal (Carrier). Sistem Transmisi sinyal bisa berupa Kabel, GEM (RF), Cahaya, dll. Untuk dapat menyampaikan data Sistem Komunikasi juga membutuh kan aturan (Rule/Protocol). Sistem Komunikasi sendiri adalah sebuah sistem kompleks yang dibangun dari: Medium Transmisi, Carrier, dan Protokol.


Gambaran Tentang Arsitektur Komunikasi




Protocol Komunikasi

Protokol Komunikasi (Communication Protocol) adalah satu set aturan yang dibuat untuk mengontrol pertukaran data antar node (misalkan komputer) termasuk proses inisialisasi, verifikasi, cara berkomunikasi, dan cara memutuskan komunikasi.

Jaringan Komputer

Jaringan Komputer (Computer Network) dapat diartikan sebagai dua atau lebih komputer yang dihubungkan dengan menggunakan sebuah sistem komunikasi.

Terbentuk bila beberapa komputer pada satu atau lain lokasi geografis dihubungkan untuk memungkinkan terjadinya komunikasi antar komputer.


Jaringan Komputer VS Komunikasi Data


Perbedaan mendasar dari Jaringan Komputer dan Komunikasi Data adalah:
  • Komunikasi data lebih cenderung pada keandalan dan efisiensi transfer sejumlah bit-bit dari satu titik ke tujuannya 
  • Jaringan Komputer menggunakan teknik komunikasi data namun lebih mementingkan arti dari tiap bit dalam proses pengiriman hingga diterima di tujuannya.


Perlunya JarKom

  • Pada awalnya komputer didefinisikan sebagai sistem yang terdiri dari Perangkat Keras dan Perangkat Lunak, dimana manusia sebagai Brainware-nya.
  • Namun saat ini, sebuah sistem komputer didefinisikan sebagai Perangkat Keras, Perangkat Lunak dan Jaringan serta manusia tetap berdiri sebagai si pengelola yang membangun sistem, memberikan perintah dan menjaganya.
  • Anda akan merasakan sejauh mana tingkat kebutuhan anda terhadap jaringan komputer, butuh, perlu, penting (karena anda adalah pengambil keputusan).

Dasar Memperluas Jaringan Komunikasi
  • Konektivitas
  • Pemakaian Sharing Resource (sumber Daya Bersama)
  • Dukungan untuk Pelayanan Pekerjaan
  • Kinerja

Saturday, April 7, 2018

Cara Kerja Transmisi


Pengertian Transmisi Data

Transmisi data merupakan proses untuk melakukan pengiriman data dari salah satu sumber data ke penerima data menggunakan komputer / media elektronik.

Sebelum menggunakan transmisi data (pengiriman data), maka salah satu faktor yang penting untuk diperhatikan adalah Konfigurasi Jalur Transmisi Data. Konfigurasi jalur komunikasi adalah cara meng-hubungkan perangkat perangkat yang akan melakukan komunikasi, dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : konfigurasi titik-ke-titik (point-to-point) dan konfigurasi multi-titik (multipoint).

  • Titik-ke-titik (point-to-point) menghubungkan secara khusus dua piranti yang hendak berkomunikasi. Konfigurasi ini banyak ditemukan pada transmisi paralel, misalnya komunikasi antara dua komputer secara paralel untuk melakukan penyalinan file-file data, walaupun transmisi serial dimungkinkan pula apabila jarak antara dua piranti jauh.



  • Multi-titik (multipoint) menyatakan hubungan yang memungkinkan sebuah jalur digunakan oleh banyak piranti yang berkomunikasi. Sebagai contoh adalah konfigurasi pada jaringan bertopologi bus, dimana satu saluran data (backbone) terhubung ke beberapa komputer.





Proses Transmisi Data Menggunakan Media Transmisi


Dari gambar di atas dapat dijelaskan :  Agent menginput informasi melalu input device, kemudian data tersebut diubah menjadi sinyal oleh Transmitter lalu data tersebut dikirim oleh media transmisi ke Receiver tujuan, kemudian Receiver mengubah data sehingga dapat ditampilkan pada Output Device.
Pada gambar diatas terdapat beberapa komponen seperti:

1. Sistem sumber: merupakan komponen yang bertugas mengirimkan informasi, misalnya pesawat telepon dan PC (Personal Computer) yang terhubung dengan jaringan. Tugas sistem sumber adalah membangkitkan data atau informasi dan menempatkannya pada media transmisi.

2. Transmitter: berfungsi untuk mengubah informasi yang akan dikirim menjadi bentuk yang sesuai dengan media transmisi yang digunakan, misalnya pulsa listrik, gelombang elektromagnetik, PCM (Pulse Code Modulation) dan sebagainya. Sebagai contoh, sebuah modem bertugas menyalurkan suatu digital bit stream dari suatu alat yang sebelumnya sudah dipersiapkan (PC) dan mentransformasikan aliran bit tersebut sebagai sinyal analog yang dapat melintas jaringan telepon.

3. Sistem Transmisi: merupakan jalur transmisi tunggal atau jaringan transmisi kompleks yang menghubungkan sistem sumber dengan sistem tujuan. Kadang sistem transmisi juga disebut sebagai pembawa data yang dikirim. Sistem transmisi ini dapat berupa kabel, gelombang elektromagnetik atau yang lain.

4. Sistem Tujuan: merupakan sistem yang sama dengan sistem sumber tetapi berfungsi untuk menerima sinyal dari sistem transmisi dan menggabungkannya ke dalam bentuk tertentu yang dapat ditangkap oleh sistem tujuan. Contoh modem yang berfungsi sebagai pesawat penerima akan menerima sinyal analog yang datang dari jaringan atau jalur transmisi dan mengubahnya menjadi aliran bit digital agar dapat diterjemahkan oleh komputer.


Cara kerja transmisi Data

Akses internet yang digunakan oleh warnet menggunakan salah satu provider jaringan internet dengan menara. Alat yang digunakan untuk mendapatkan akses internet yaitu dengan menggunakan Menara pemancar gelombang. Menara telah diarahkan kepada provider pengirim. Sinyal dari menara akan diterima oleh alat broadband. Broadband tersambung ke komputer server dan suatu alat yang dinamakan mikrotik. Alat ini berguna untuk melakukan share quota akses data secara efektif. Setelah itu komputer server terhubung ke hub dan selanjutnya terhubung ke computer client. Setelah tersambung makan dilakukan setting ip address dan subnet di tiap masing-masing workstation. Dalam hal ini proses setting dilakukan oleh pihak vendor provider internet.



Komunikasi Data - Media Transmisi (Guided and Unguided)

Pengertian Media Transmisi 

Untuk mengirimkan data atau informasi dari satu tempat ke tempat lainnya, kita memperlukan suatu media atau jalur untuk membawanya hingga pada tujuan yang diinginkan. Media yang membawa data tersebut biasanya disebut dengan Media Transmisi atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Transmision Medium. Jadi pada dasarnya, yang dimaksud dengan Media Transimisi adalah media atau jalur yang digunakan untuk membawa informasi dari pengirim (sender) ke penerima (receiver).

Setiap perangkat elektronik yang difungsikan sebagai alat komunikasi memiliki media transmisi yang berbeda-beda. Contohnya, Telepon Kabel menggunakan Kabel sebagai media transmisinya, Telepon Selular (Ponsel), siaran televisi dan Radio FM menggunakan Frekuensi Radio sebagai media transmisinya, remote control televisi menggunakan infrared (infra merah) sebagai media transmisinya dan lain sebagainya.
Dalam teknik elektronika, Informasi yang ditransmisikan tersebut dapat berupa sinyal listrik ataupun elektromagnetik. Kualitas dan kemampuan suatu media transmisi pada umumnya tergantung pada beberapa faktor.




  • Bandwidth (Lebar Pita), yaitu lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal dalam media transmisi. Satuan bandwidth adalah Hertz.
  • Noise, yaitu gangguan yang terjadi pada saat transmisi data melalui media transmisi tertentu. Noise pada dasarnya adalah sinyal yang tidak diinginkan oleh pengirim maupun penerima.
  • Radiasi, yaitu kebocoran sinyal dari media karena adanya karakteristik listrik yang tidak diinginkan pada media yang bersangkutan.
  • Attenuation, yaitu tingkat kehilangan energi saat perambatan sinyal atau pelemahan sinyal pada saat perambatan.


Jenis-jenis Media Transmisi
Secara garis besar, Media-media Transmisi dapat dibagi menjadi 2 jenis utama yaitu Wired atau Guided Media dan Wireless atau Unguided Media.

1. Media yang dituntun (Guided Media atau Wired)

Media yang dituntun atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Guided Media adalah jenis media yang memiliki bentuk fisik seperti Kabel pasangan berpilin (twisted pair), kabel serat optik (Fiber optic cable) dan kabel coaksial (coaxial cable). Setiap media transmisi memiliki karakteristiknya tersendiri seperti kecepatan transmisi, efek suara, biaya dan penampilan fisiknya. Dikatakan sebagai Guided Media karena Sinyal listrik atau gelombang-gelombang dituntun transmisinya melewati media fisik. Ada juga yang menyebutkan Guided Media sebagai Wired atau Bound transmission media.

1.1. Kabel pasangan berpilin (Twisted pair cable)
Twisted pair Cable pada dasarnya merupakan sepasang kabel tembaga yang diputar bersama-sama berbentuk spiral dan dibungkus dengan lapisan plastik. Twisted Pair Cable ini pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu Kabel UTP (unshielded Twisted Pair) dan STP (Shielded Twisted Pair). Diameter Twisted Pair sekitar 0,4mm hingga 0,8mm.
1.2. Kabel Koaksial (Coaxial Cable)

Kabel Koaksial (Coaxial Cable) adalah kabel dua konduktor yang mana satu konduktor berada di rongga luar mengelilingi satu konduktor tunggal yang dipisahkan oleh bahan Isolator. Kabel jenis ini memiliki impedansi transmisi yang konstan serta tidak menghasilkan medan magnet sehingga cocok untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi.
1.3. Kabel Serat Optik (Fiber Optic Cable)

Kabel Serat Optik atau Fiber Optic Cable adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari serat kaca atau plastik halus yang dapat mentransmisikan sinyal cahaya dari satu tempat ke tempat lainnya. Sumber cahayanya dapat berupa sinar Laser ataupun sinar LED. Diameter kabel serat optik sekitar 120 mikrometer.



2. Media yang tidak dituntun (Unguided Media atau Wireless)

Media yang tidak dituntun atau Unguided Media adalah media yang menggunakan sistem gelombang elektromagnetik dalam mentransmisikan informasi dari pengirim ke penerima tanpa ada perangkat fisik yang menuntunnya. Unguided Media ini lebih dikenal dengan istilah Wireless yaitu media transmisi tanpa kabel. Media yang tidak dituntun atau Unguided Media ini diantaranya adalah Frekuensi Radio, Gelombang Mikro (Microwave), Inframerah dan Satelit. Unguided Media ini juga disebut dengan Unbounded Transmission Media.

2.1. Frekuensi Radio (Radio Frequency)
Frekuensi Radio adalah media transmisi yang menggunakan gelombang elektromagnetik dengan kisaran frekuensi diantara 3kHz hingga 300Ghz. Frekuensi Radio pada umumnya menggunakan antena untuk menyebarkan gelombang elektromagnetiknya. Media Transmisi Frekuensi Radio banyak diaplikasikan di Televisi, Radio FM.

2.2. Gelombang Mikro (Microwave)
Gelombang Mikro atau Microwave adalah Media Transmisi yang menggunakan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi super tinggi (Super High Frequency) yaitu frekuensi yang berada di kisaran 3GHz hingga 30GHz dengan panjang gelombang sekitar 1mm hingga 1m untuk mentransmisikan sinyal dari pengirim ke penerima.

2.3. Infra Merah (Infrared)
Infra Merah atau Infrared adalah media transmisi yang menggunakan radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang yang lebih panjang dari cahaya tampak tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Inframerah biasanya digunakan pada komunikasi jarak dekat seperti remote control pada televisi maupun perangkatn elektronika lainnya.

2.4. Satelit
Satelit adalah jenis Media Transmisi yang menggunakan Satelit sebagai penerima sinyal dari stasiun bumi dan memancarnya ke stasiun bumi lainnya. Satelit pada umumnya mengorbit di pada ketinggian 36.000km dari permukaan bumi. Setiap satelit yang mengorbit akan beroperasi pada sejumlah band frekuensi yang disebut dengan channel transponder. Media Transmisi ini sering digunakan untuk Siaran Televisi, Telepon Jarak Jauh dan Jaringan Bisnis Privat (Private Business Network).

Pengertian dan Servis Utama Data Center